BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 04 Mei 2011

Saat aku belajar untuk berdiri dan bangkit dari keterpurukan

Ku akui, aku sempet bener-bener putus asa saat aku tidak mendapatkan apa yang aku targetkan. Rasanya seperti jatuh dari tempat yang tinggi. Sampai aku pun gak malu nangis di depan cowok ku waktu itu. Aku uda ngrasa gak ada lagi kesempatan yang lebih baik. Malu mau kemana-mana, ketemu orang. Bahkan selalu menghindar karna takut ditanya tentang masalah ‘pekerjaan’. Yaa......namanya juga Indonesia, kayaknya kalo gak gabung dalam suatu instansi n jd pegawai di dalamnya, layaknya gak dapet reputasi. Aku juga ngrasain hal yang sama, ya iyalah aku hidup di Indonesia. Dilahirkan dari kedua orang tua yang dua-duanya PNS n punya jabatan masing-masing. Sedangkan aku masih saja usaha cari-cari kerja, sampai aku malas menghitung sudah berapa lama aku di rumah sejak kelulusanku kemarin.

Kemudian suatu hari aku ngrasa seperti habis ditampar. Mereka jenuh melihatku yang jadi sewot sendiri, gerah ingin menasehatiku kalo jalan rejeki orang itu uda diatur. Ya.....aku langsung merenung malam itu. Aku merasa sekarang sangat susah, sedangkan dulu aku slalu bisa menghasilkan duit sendiri dari job yang aku jalani. Mau beli ini beli itu, traktir sana traktir sini, gak ada masalah. Tabungan slalu ada isinya, dompet juga gak pernah kosong. But now........it’s different!!. Sejak itu aku mulai mengajak kedua sohibku bangun usaha baru. Yahh aku gak bisa mertahanin online shopku yang dulu karna aku uda gak berdomisili di Semarang. Sekarang, bersama mereka aku dapat banyak energi positif. Semangat untuk mencari jalan lain, dan yang pasti semangat untuk membuktikan bisa mandiri. Walaupun jalannya gak mudah, gak mulus, bahkan ada saja halangannya. Tapi dengan modal satu misi, dan rasa persahabatan, aku percaya dan yakin semua dapat terasa lebih ringan.

Mungkin rasa down, desperate akan slalu muncul tanpa diundang. Namun buat apa terus meladeni itu. Sudah tak ada lagi waktu untuk itu, yang ada hanya tekad, usaha, dan pede. Semua harus tetap disyukuri, kita masih lebih beruntung jika kita mau menundukkan sedikit saja pandangan kita. Gak ada kata instan jika kita ingin sukses selamanya. Semua butuh proses yang suatu saat akan kita rindukan saat kita sudah di atas. Semoga Tuhan meridhoi jalan ini dan menyertakan sgala kedamaian agar ikhlas dalam menjalani..amiennnnnn. Allah bless me...always

Minggu, 01 Mei 2011

2nd photo session with BSIF






go BSIF


foto-foto owner BSIF dengan tema aksesoris kepang..
Good job ^^

Rabu, 27 April 2011


I like this flower design


Selasa, 26 April 2011

expo udinus 19 april 2011





ini adalah expo pertama BSIF ikutin. alhamdulillah lancar dan banyak yang suka produk kita..

next kalo ada expo lagi, BSIF bakalan ngeksis de..hehe



Make your own Countdown Clocks

Senin, 25 April 2011

I LOVE RED....




Sabtu, 09 April 2011

Awal sebuah cerita tentang hijab pertama


Aku masi ingat pertama kalinya kuputuskan untuk berhijab dan menutup auratku pada bulan oktober 2009. Mungkin ini terlambat, karna perintah menutup aurat itu bukan terserah mau kita, tapi itu adalah sebuah kewajiban yang tertulis jelas di Al-Qur’an. Seharusnya aku mengenakannya dari dulu. Namun tetap kusyukuri, karna aku masih diberi kesempatan untuk menjalankan perintahNya. Aku tau aku belum sempurna dalam menjalaninya, namun aku tak pernah putus asa untuk menjadi lebih baik lagi. Setidaknya Allah telah menunjukkan padaku sebuah jawaban dari pertanyaan di seumur hidupku. Pertanyaan : “Mengapa Allah begitu banyak memberikan aturan kepada wanita dan bahkan terkesan lebih ribet daripada pria?”. Akhirnya aku bisa menerima jawaban itu dan menanamkannya mulai saat itu dan sampai akhir hidupku. Justru betapa Allah sangat memuliakan wanita, memberikan banyak anugerah dan kepercayaan terhadap wanita, mempercayakan segala kelebihan kepada wanita. Dan untuk itu Allah tidak ingin wanita sampai disakiti, dilecehkan, dan dianggap tidak berharga, maka itu Allah menurunkan perintah untuk menutup auratNya tak lebih untuk melindunginya. Bukan sebuah kebanggaan dapat memamerkan apa yang dia punya yang akhirnya menimbulkan rasa riya’ apalagi kepada yang bukan muhrimnya.

Aku tak pernah punya rencana untuk memulainya, aku tak pernah ragu akan keresahan-keresahan yang diungkapkan banyak orang, aku juga tak pernah berhenti dan mengurungkan niatku waktu itu bahkan orang tuaku sekali pun. Maka aku tak pernah punya rencana untuk menyudahinya, sampai kapan pun. Banyak yang ternganga melihatku pertama kali berhijab. Banyak yang merasa tak percaya aku mampu melakukannya dan beranggapan itu hanya sementara. Aku terima semua itu karena mungkin mereka kaget dengan perubahan drastisku waktu itu. Aku yang dulu selalu berpakaian ketat, fashionable, rambut panjang bercat mahogany, tiba-tiba menutup semua itu. Demi Allah tak ada pernah sedikit pun niatku untuk pamer apalagi ke lawan jenis. Aku hanya cinta fashion, cinta terhadap seni dan estetika. Tapi ternyata aku tak mungkin bisa mengatur orang untuk berpendapat sama denganku. Bukan salah mereka juga kalo menilaiku negatif dulu. Alhamdulillah aku tak pernah peduli cibiran orang, karena aku tak peduli tuduhan.

Aku ingat sekali cobaan yang terjadi waktu pertama kali berhijab. Mungkin itu titik terendah yang pernah aku rasakan seumur hidupku. Aku mencoba bangkit dengan menjalin kedekatan dengan seorang cowok, setelah disakiti dengan mantan pacar yang kebetulan sahabat ku sendiri. Aku berusaha menjadi apa yang dia inginkan, mencoba tidak membantah sedikit pun perintahnya, hanya karna aku benar-benar menyayanginya...”ini bukan aku banget”. Aku yang tak pernah mau diatur oleh siapa pun, tiba-tiba berubah menjadi penurut, menjauh dari teman-temanku sendiri, aku merasa bukan diriku. Namun ternyata dia meninggalkanku dengan alasan yang dibuat-buat bahkan menuduhku selingkuh. Kemudian semua hidupku berantakan. Kerja praktekku berantakan, perbaikan mata kuliahku pun berantakan, aku kehilangan teman-teman deketku. Semua itu membuatku menghindar dari kehidupanku. Mengurung diri di kamar kos selama 2 hari 2 malam hanya berteman sebotol air putih dan tissue..tanpa makan tanpa tidur. Setelah itu aku menghilang tanpa kabar pergi ke luar kota bersama temenku yang kebetulan gak tau masalahku. Yang aku tau aku cuma butuh cowok itu bukan siapa pun. Aku kacau, aku kurus, aku berantakan, dan yang pasti aku bodoh. Aku justru mengabaikan teman-teman yang justru peduli, mengkhawatirkanku dan mencariku, dan aku hanya berpikir cowok itu akan kembali padaku. BODOH!!.

Alhamdulillah aku tak melepas hijabku seburuk apa pun cobaan itu. Justru itu yang menyelamatkanku. Tak kan ada lagi yang akan menilaiku hanya dari luar dan ketertarikan fisik saja. Sekarang aku justru berada di lingkungan layaknya saudara-saudaraku sendiri. Bukan orang-orang bertopeng yang hanya melihatku dari luar. Aku tak pernah khawatir jauh jodoh, jauh rejeki. Kata siapa hijab menghalangi wanita berkarya. Justru itu tantangan kita, bahwa kita bisa lebih baik. Kalau ada yang meremehkan, nah silahkan saja anda membantah perintah Al-Qur’an yang jelas-jelas tertera. Bukan kah hal bodoh melantangkan anda Islam namun anda sendiri tak mengerti apa itu agama anda...

So para ukhti....btapa bersyukurnya aku masih diselamatkan..dibukakan pandangan bahwa Allah tidak pernah tidur^_^